BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Bimbingan merupakan suatu usaha
pemberian layanan bantuan berkelanjutan, yang diberikan kepada individu yang
membutuhkan dalam pemecahan masalahnya, agar individu yang dibimbing dapat mengembangkan dirinya secara optimal dan
menjadi pribadi yang mandiri. Salah satu hal yang penting dalam memberikan
layanan bimbingan tersebut adalah memahami individu secara keseluruhan, baik
masalah yang dihadapinya, maupun latar belakangnya. Melalui pemahaman tersebut,
individu dapat memperoleh layanan bantuan yang tepat dan terarah. Pemahaman
individu ini merupakan salah satu langkah yang harus dilaksanakan oleh
pembimbing atau petugas BK.
Di abad 21 ini yang
senantiasa berkembang dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
menuntut individu untuk memilih karir yang sesuai sesuai
dengan minat, kemampuan dan sesuai dengan harapan.
Sehingga semua berlomba–lomba memperoleh karir yang hanya berorientasi
pada pemenuhan kebutuhan ekonomi. Padahal seharusnya seseorang dalam memilih
dan menentukan karir adalah untuk kepuasan hidupnya dan untuk berlangsung sepanjang kehidupannya.
Di era
globalisasi ini juga semakin banyak peluang dan tantangan
untuk pemilihan dan penentuan karir, jika terjadi kesalahan dalam
pemilihan dan pemutusan karir, maka karir yang akan diperoleh pun tidak
sesuai yangdiharapkan. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling karir perlu
digalakkan kembali mengingat peluang dan tantangan yang akan dihadapi peserta
didik nantinya.
Bimbingan dan konseling karir kadang-kadang
dimaknai sama dengan konseling pekerjaan, sehingga
dalam pemberian layanan bimbingan konseling karir
sering terbatas pada aspek-aspek teknis yang berhubungan dengan seleksidan
penempatan karyawan.
Konseling karir sifatnya sangat kompleks, dan
kompleksitas konseling karir tidak hanya berkaitan dengan seleksi dan penempatan, akan
tetapi menyangkut karakteristik dan pribadi individu
beserta kondisi lingkungan yang senantiasa
keberadaannya beriringan denga kehidupan manusia
Materi dalam kuliah Praktik BK
karir ini difokuskan pada pembuatan program kerja, silabus dan satuan layanan
khususnya dalam bidang karir. Setelah semuanya terselesaikan barulah
masing-masing individu mempraktikkan dari satlan yang telah dibuat sesuai
dengan layanan yang diperolah.
Oleh karena itu, mata kuliah
praktek BK karir ini perlu diikuti oleh calon pembimbing atau petugas BK,
sehingga tidak hanya teori yang dipelajari namun dalam prakteknya calon
pembimbing atau petugas BK perlu mempelajarinya.
B.
Tujuan Bimbingan Karir
Secara rinci tujuan dari bimbingan karir
tersebut ialah membantu para siswa agar :
1)
Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan
potensi yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan
cita-citanya.
2)
Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada
dalam masyarakat.
3)
Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang
ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang
diperlukan bagi suatu bidang tertentu, memahami hubungan usaha dirinya yang
sekarang dengan masa depan.
4)
Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh
dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk mengatasi
hambatan-hambatan tersebut.
5)
Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan
kehidupan yang serasi, yang sesuai (Depdikbub, Petunjuk Pelaksanaan bimbingan
Karir,1985).
Dari uraian diatas nampak bahwa bimbingan karir
merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri memahami apa yang ada dalam
diri sendiri dengan baik, dan dipihak lain untuk mengetahui dengan baik
pekerjaan apa saja yang ada, persyaratan yang ada dalam pekerjaan itu.
C. Kerangka Kerja
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah, yaitu
secara umum bertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri
dan pengarahan diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam
masyarakat maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun
suatu program Bimbingan Karir yang di rencanakan dengan matang.
Dengan demikian penyusunan program layanan Bimbingan Karir di Sekolah
memegang peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan Bimbingan Karir
di Sekolah.
Penyusunan suatu program Bimbingan Karir di Sekolah hendaknya didasarkan
pada beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:
1)
Program Bimbingan Karir hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yang
berkesinambungan dan terintegrasi.
2)
Program Bimbingan Karir hendaknya disusun dengan melibatkan siswa dalam
proses perkembangannya.
3)
Program Bimbingan Karir hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan tentang
kesempatan kerja
yang ada dalam lingkungan serta dalam dunia kerja yang menjadi cita-cita para
siswa.
4)
Program Bimbingan Karir hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa
secara totalitas. Dengan demikian para siswa akan memiliki kemampuan untuk
mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan diri serta nilai-nilai
hidupyang dicita-citakannya.
5)
Program Bimbingan Karir hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa.
D. Tempat dan waktu
Selama menelusuri kehidupan, beberapa orang memiliki pilihan atau
kesempatan untuk memilih dari pada yang lain. Contoh,
diantara siswa memiliki beberapa pilihan untuk memilih seperti jurusan, jenis
pekerjaan, serta bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi, tapi bukan berarti pilihan-pilihan tersebut akan dapat dipenuhi
tanpa ada dasar yang memotivasi diri dalam diri siswa itu sendiri.
Sehubungan
dengan hal ini maka sangat tepatlah tujuan dilaksanakan Bimbingan Karir di
Sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengarahkan cita-cita para siswa.
1.
Tempat
Tempat pelaksanaan konseling karir ini di laksanakan di SMA N 8
MATARAM
2.
Waktu
Waktu penyelenggaraan praktikum konseling kakrir
ini di dasarkan atas kesepakatan antara praktikan dan pihak sekolah melalui
guru BK yaitu pada tanggal 10 januari 2013 dari jam 16:00 sampai 18:00 WITA
BAB II
KERANGKA
KONSEPTUAL KONSELING KARIR
A.
Pengertian konseling karir
Banyak orang yang mengatakan bahwa bimbingan dapat dilakukan oleh siapa
saja, kapan saja dan dimana saja. Pendapat tersebut dapat dikatakan benar jika
ditinjau dari segi bahasa secara umum yaitu memberikan bantuan, namun
memberikan bantuan bukanlah berarti bimbingan. Seperti salah satu contohnya
adalah seorang guru membantu kesulitan anak dalam menjawab salah satu soal yang
sedang dikerjakan siswa. Perlakuan guru tersebut dikatakan memberikan bantuan tetapi
bukan merupakan bimbingan. Untuk lebih jelasnya dibawah ini beberapa pendapat
yang dikemukakan oleh para ahli:
Menurut Slameto
bahwa bimbingan adalah:
“Proses memberikan bantuan kepada siswa agar ia sebagai pribadi memiliki
pemahaman yang benar akan diri pribadinya dan akan dunia disekitarnya,
mengambil keputusan untuk melangkah maju secara optimal dalam perkembangannya
dan dapat menolong dirinya sendiri menghadapi serta memecahkan
masalah-masalahnya, semuanya demi tercapainya penyesuaian yang sehat dan demi
kemajuan dan kesejahteraan mentalnya”
Sedangkan
Konseling diartikan:
“Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara
langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau
telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya
atau memecahkan masalah yang dialaminya”.
Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan
konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan
karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam
memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri
supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai
tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat
dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang
harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang
diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan
terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat
mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa
depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan
mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat
sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan
tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)
Menurut Herr bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya
suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan
untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan
pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang,
serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang
bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi,
2003:113).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya
bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya,
mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk
kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara
tepat dan bertanggungjawab.
B.
Ruang lingkup konseling karir
Kedudukan Mata Kuliah Praktik
Bimbingan dan Konseling karir dalam Kerangka Kompetesi BK pada dasarnya yaitu untuk memahami secara mendalam klien yang hendak dilayani yaitu dengan
menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas,
kebebasan memilih, dan mengedepankan kemaslahatan klien dalam konteks
kemaslahatan umum.
a. Mengaplikasikan pandangan
positif dan dinamis tentang manusia sebagai makhluk spiritual, bermoral,
sosial, individual, dan berpotensi;
b. Menghargai dan
mengembangkan potensi positif individu pada umumnya dan klien pada khususnya;
c. Peduli terhadap
kemaslahatan manusia pada umumnya dan klien pada khususnya;
d. Menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia sesuai dengan hak asasinya;
e. Toleran terhadap
permsalahan klien, dan
f. Bersikap demokratis
Selain itu
terdapat salah satu kompetensi yang harus dipenuhi oleh konselor adalah pola umum perbuatan pembimbing-klien
dalam wujud hubungan bantuan tentang karir klien untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah klien atau siswa jika
bersetting sekolah.
Pembimbing
menjalankan hubungan bantuan dengan klien dalam artian bahwa ia bersedia dan
berupaya menciptakan sistem lingkungan yang kondusif atau yang memfasilitasi
perkembangan klien untuk :
a.
Memahami dan menilai dirinya,
terutama yang menyangkut potensi dasar (bakat, minat, sikap, kecakapan dan
cita-cita);
b.
Menyadari dan memahami
nilai-nilai yang ada pada diri dan masyarakatnya;
c.
Mengetahui lingkungan
pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dirinya serta jenis-jenis pendidikan
dan pelatihan yang diperlukan untuk suatu bidang tertentu;
d.
Menemukan dan dapat mengatasi
hambatan-hambatan yang disebabkan oleh faktor diri dan lingkungannya; dan
e.
Merencanakan masa depan karir
dirinya.
Oleh karena itu, maka mata kuliah ini memiliki kedudukan yang sangat
penting dalam pencapaian kompetensi petugas BK .
BAB III
PENYUSUNAN
PROGRAM KONSELING KARIER
A.
Persiapan konselor
Supaya
kegiatan peraktik berjalan lancar banyak persiapan yang harus kita siapkan
diantaranya :
1. Persiapan akademik
Persiapan akademik
adalah persiapan praktikan untuk mempelajari seperti apa karir itu dan
pengembangannya serta solusi yang menyangkut dari semua aspek tentang dalam
konsep bimbingan karir. Adapun konsep yang disiapkan oleh praktikan yaitu
meliputi : Persiapan materi yang akan di sampaikan, berlatih cara menyampaikan
materi dan menyiapkan out bound yang menarik.
2. Persiapan administrasi
Persiapan administrasi disini yaitu :
a. mengurus surat ijin praktik sesuai lokasi yang
telah di tentukan
b. merencanakan secara rinci materi konsep sesuai
kebutuhan siswa
c. membagi tugas dan menyusun jadwal kegiatan yang
telah di siapkan
d. menjelaskan maksud dan tujuan dari setiap program
yang di sampaikan kepada siswa.
3. Persiapan fisik dan psikis
a. Menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup dan
makan yang teratur supaya tubuh selalu fit
b. Mentaati setiap peraturan dan kode etik konseling.
B.
Penetapan Tujuan Konseling Karir
1. Membantu siswa dalam memahami diri dan
lingkungannya dalam mengambil keputusan.
2. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
dirinya sendiri.
3. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya terhadap
dinia kerja.
4. Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri
sendiri dalam memilih lapangan pekerjaan dalam persiapan memasukinya.
5. Siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir agar
mampu mengambil keputusan jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam
dunia kerja.
6. Siswa dapat menguasai keterampilan dasar yang
penting dalam pekerjaan terutama dalam kemampuan berkomunikasi, bekerja sama
dan sebagainya.
C. Penetapan
sasaran konseling karir
Secara
umum tujuan diadakannya layanan bimbingan karir di SMK N 8 MATARAM antara laian
adalah sebagai berikut :
1.
Agar siswa memiliki pemahaman diri (kemampuan,
minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan
2.
Agar siswa memiliki pengetahuan
mengenai dunuia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi
karir.
3.
Agar siswa memiliki sikap positif terhadap dunia
kerja. Dalam arti mau bekerja dalam pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri,
asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4.
Agar siswa memahami relevansi
kompetensi belajar (kemampuam menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian
atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
5.
Agar siswa memiliki kemampuan untuk membentuk
identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan
(persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prosfek
kerja, dan kesejahteraan kerja.
6.
Agar siswa memiliki kemampuan
merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk
memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi
kehidupan sosial ekonomi.
7.
Agar siswa dapat membentuk pola-pola karir,
yaitu kecendrungan arah karir.
8.
Apabila seseorang siswa
bercita-cita seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada
kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan.tersebut.
D. Penetapan
Waktu Dan Lokasi
1. Waktu
Waktu penyelenggaraan praktikum konseling kakrir
ini di dasarkan atas kesepakatan antara praktikan dan pihak sekolah melalui
guru BK yaitu pada tanggal 10 januari 2013 dari jam 16:00 sampai 18:00 WITA
2. Tempat
Tempat
pelaksanaan konseling karir ini di
laksanakan di SMA N 8 MATARAM
E.
Penyusunan program
Dalam pemenuhan tugas Praktek BK Karir tugas pertama yang diberikan yaitu membuat
program kerja. Dalam mata
kuliah praktik BK karir ini, karena kita sebagai mahasiswa sifatnya yang masih
belajar, maka pembuatan program kerja ini disusun berdasarkan apa yag kita
ketahui dan yang kita bisa sesuai dengan penjelasan dari dosen. Akan tetapi kita juga berusaha dari
program kerja yang kita buat ini hasilnya seperti apa yang diharapkan dosen
mata kuliah praktik BK karir
umumnya dan dosen mata pengampu mata kuliah praktik BK karir ini khususnya. Dalam
praktik BK karir ini, layanan yang disimulasikan hanya lima program, meliputi seminar materi
tentang (bakat dan minat), bimbingan
kelompok, konseling
kelompok, dan konseling
individu.
Sesuai dengan pembagian kelompok dimana kelompok kami menyampaikan materi
kami di SMA N 8 MATARAM yang bertema “Bakat Dan Minat” Materi ini diperuntukkan
untuk siswa kelas X SMK semester 2 dengan alokasi waktu 1 kali pertemuan selama 45 menit.
Strategi layanan yang digunakan yaitu ceramah dan
diskusi dengan memfokuskan pada keaktifan siswa
sepenuhnya dalam pemberian materi, artinya konselor memberikan pertanyaan dari materi yang disampaikan kepada
beberapa siswa, kemudian kesimpulan dari jawaban-jawaban para siswa itulah yang
digunakan. Jadi dalam layanan bimbingan kelompok siswa yang dituntut untuk
aktif dan memberikan jawaban-jawaban sesuai dengan materi, kemudian mengakhiri
kegiatan dengan memberikan training out bound.
BAB IV
IMPLEMENTASI PROGRAM KONSELING KARIR
A. Hasil
Asessment Kebutuhan siswa
Berdasarkan hasil pengolahan
data (need asesment) pada siswa di SMA N 8
MATARAM adalah sebagian besar dari siswa kelas X belum bisa
mengembangkan bakat dan minat yang ada pada dirinya secara optimal, sehingga
kebanyakan dari mereka mencoba-coba ke hal-hal yang arahnya negatif.
Maka dari itu untuk menangani hal seperti itu dneggan adanya pemahaman
tentang bakat dan minat yang tepat semoga dapat memberikan gambaran tentang
menyalurkan bakat para siswa supaya dapat memahami dirinya dan memprsiapkan
diri dalam dunia sekolah menuju dunia kerja.
B.
Program Pengembangan Dan Pembinaan siswa melalui
seminar
1.
Rasional
Dari hasil data yang kami peroleh menunjukkan
bahwa pada diri siswa belum bisa mengenal bakat yang di miliki, jadi dengan
materi yang telah kami persiapkan semoga dapat memberikan gambaran/motivasi
terhadap pandangan siswa terhadap pengembangan bakat dan minat.
2. Tujuan
Adapun tujuan pememberian seminar bimbingan
karier di sekolah adalah membantu siswa agar memperoleh pemahaman diri dan
pengarahan dalam proses mempersiapkan diri untuk bekerja dan berguna kelak
dalam masyarakat
3. Materi
Materi yang di sampaikan yaitu tentang pengembangan bakat dan minat
kemudian di lanjutukan dengan materi hiburan.
4. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah semua siswa yang ada pada SMA N 8
MATARAM
5. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini tidak lain hasil kerja sama kami dengan dosen bpengampu
mata kuliah dengan pihak sekolah.
6. Tempat dan waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal
: kamis 10 januari 2013
Waktu
: 14:00 – 16:00 WITA
Tempat
: SMK N 8 MATARAM
C. Program
Rekreasi, Rileksasi, Dan Out Bond
1. Rasional
Program out bond disini bukan hanya untuk di jadikan permainan semata
tapi dapat juga dipakai untuk melatih sejauh mana kemampuan siswa dapat
menerima materi yang di sampaikan dan juga dapat menjadi kesan tersendiri bagi
siswa.
2. Tujuan
Adapun disini tujuan dari program out bond sebagai alat hiburan tapi juga
lebih sesuai dengan jenis permainannya.
3. Jenis permainan
Adapun jenis permainan diantaranya :
a.
Membuat
lingkaran
b.
Bernyanyi
bersama
c.
Tikus dan
kucing
d.
Bom bola
e.
4. Sasaran
Sasaran dari program out bond di sini adalah semua siswa di SMA N 8
MATARAM
5. Tempat dan waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal
: kamis 10 januari 2013
Waktu
: 15:00 – 15:30 WITA
Tempat
: halaman SMK N 8 MATARAM
D. Pelayanan
konseling
1. Layanan Bimbingan
kelompok
pemberian layanan bimbingan
kelompok seharusnya siswa yang berperan aktif, dan konselor hanya sebagai
fasilitator saja, jadi konselor tidak seharusnya menjelaskan panjang lebar
tentang materi yang disampaikan, tetapi hanya menjelaskan sedikit saja, jadi
materi dalam bimbingan kelompok ini merupakan hasil
diskusi dan kesimpulan dari jawaban para siswa. Dari penjelasan ini membuat saya lebih
paham tentang cara pemberian layanan bimbingan kelompok, karena
pemahaman saya selama ini bukan seperti itu, sehingga pada saat saya mensimulasikan itu, asisten dosen bias
memakluminya karena ternyata apa yang saya pahami berbeda dari yang seharusnya.
2. Layanan konseling kelompok
Kegiatan konseling kelompok memiliki beberapa tahap yang antara satu
tahap dengan tahap yang lainnya bersifat kontinu, sehingga tak bisa dihilangkan
keberadaannya. Menurut Sitti Hartinah (2009) kegiatan konseling kelompok ini pada
umumnya terdiri atas empat tahap perkembangan, yaitu tahap pembentukan, tahap
peralihan, tahap pelaksanaan kegiatan, dan penghakhiran.
Dengan
konseling kelompok akan terbentuk dinamika kelompok yang diharapkan dari
kegiatan ini adalah kepedulian antara anggota kelompok, kerjasama dan
mengentaskan masalah dengan solusi dan saran dari anggota kelompok.
3.
Layanan
konseling perorangan
Konseling
perorangan biasanya siswa sulit untuk mengungkapkan masalah nya tapi dengan
sedikit masukan dan yehnik untuk mengambil hati siswa, agar merasa nyaman dan
mau terbuka dengan masalah yang di hadapinya. Dalam
suasana seperti itu, ibaratnya konseli sedang berkaca. Melalui “kaca” itu
konseli memahami kondisi diri sendiri dan lingkungannya serta permasalahan yang
dialami, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta kemungkinan upaya untuk
mengatasi masalahnya itu. Hasil “berkaca” itu mengarahkan dan menggerakkan
konseli untuk segera dan secermat mungkin melakukan tindakan pengentasan atas
kekurangan dan kelemahan yang ada pada dirinya. Menciptakan suasana “berkaca”
dan membawa konseli ke hadapan kaca sehingga konseli memahami kondisi diri dan
mengupayakan perbaikan bagi dirinya
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Praktikum bimbingan dan konseling karir merupakan salah satu mata kuliah
praktek yang dimana dalam perkuliahan ini diadakan praktek yaitu dengan praktek
secara nyata layaknya di sekolah-sekolah. Praktik bimbingan dan konseling karir ini merupakan salah satu praktik yang penting untuk dikuasai oleh calon konselor. Dalam
menjalankan tugasnya, konselor menengah menghadapi siswa yang datang kepadanya
yang sedang menghadapi keraguan, ketidakpastian, keprihatinan, kerisauan,
kegalauan pikiran, bahkan mungkin kecemasan atau pertentangan batin atau pendek
kata sedang mengalami masalah berkenaan dengan pekerjaan yang dipikirkan atau
dipertimbangkan kelak setelah sekolah.
Cara atau pendekatan bantuan apapun yang akan ditempuhnya, konselor perlu
modal dasar demi keberhasilan bantuannya. Modal itu berupa pamehaman atau
konsep tentang proses bantuan dan tentang klien yang dibantunya. Klien yang
dimaksud adalah klien selaku individu, selaku pribadi yang utuh dan khas
dirinya sendiri, klien yang sedang berkembang dan sedang memikirkan pekerjaan.
Khasanah teori dan praktik yang dikuasai dan dipahami konselor tentang
bagaimana pengembangan karir orang, dan bagaimana orang itu memilih pekerjaan,
akan memperoleh pemahaman yang dimaksud.
Dalam praktikum ini, praktik yang pertama dilakukan adalah dengan
penyusunan Program Kerja sesuai dengan pembagiannya masing-masing. Dalam
praktikum kali ini langkah awal
yang dilakukan adalah menyusun program kerja untuk Sekolah Menengah
Pertama. Setelah pembuatan program kerja kemudian menyusun silabus dari program
kerja itu. Dari penyusunan silabus itu kemudian menyusun satlan sesuai dengan
bidang layanan. Dalam praktikum ini saya mendapatkan dan menyusun satuan
layanan untuk bidang layanan bimbingan kelompok.
B. SARAN
Karena pentingnya mempelajari bimbingan
dan konseing karir bagi
calon konselor, maka diharapkan mata kuliah ini diberikan pada setiap calon
konselor atau mahasiswa Bimbingan dan Konseling di setiap perguruan tinggi
dengan baik secara keseluruhan, baik dalam hal fasilitas praktek maupun materi
yang diberikan.
Sehingga apabila calon konselor
dapat menerapkan materi ini dengan baik pada prakteknya, diharapkan kelak
konselor dapat memahami individu dalam hal karir khususnya yang dapat ditangani dengan baik pula dan salah satunya melalui bimbingan
dan konseling karir ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hikmawati,Penti. Bimbingan Konseling. Jakarta :
Rajawali Pres2.
Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan Konseling. Jakarta :
Rajawali Pres3.
http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2144533-penyelenggaraan-bimbingan-karir/#ixzz1bpvCUn2T4.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2100196-makalah-bimbingan-konseling- pendidikan-bk/5.
Drs.
DEWA KETUT SUKARDI. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta,2002.6.
http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-asas-dan-tujuan-bimbingan.htmlDiposkan
olehAliya Sofyanidi02:46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar