Rabu, 06 Februari 2013

Laporan Praktikum BK karir


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Bimbingan merupakan suatu usaha pemberian layanan bantuan berkelanjutan, yang diberikan kepada individu yang membutuhkan dalam pemecahan masalahnya, agar individu yang dibimbing dapat mengembangkan dirinya secara optimal dan menjadi pribadi yang mandiri. Salah satu hal yang penting dalam memberikan layanan bimbingan tersebut adalah memahami individu secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya, maupun latar belakangnya. Melalui pemahaman tersebut, individu dapat memperoleh layanan bantuan yang tepat dan terarah. Pemahaman individu ini merupakan salah satu langkah yang harus dilaksanakan oleh pembimbing atau petugas BK.
Di abad 21 ini yang senantiasa berkembang dengan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut individu untuk memilih karir yang sesuai sesuai dengan minat, kemampuan dan sesuai dengan harapan. Sehingga semua berlomba–lomba memperoleh karir yang hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan ekonomi. Padahal seharusnya seseorang dalam memilih dan menentukan karir adalah untuk kepuasan hidupnya dan untuk berlangsung sepanjang kehidupannya.
Di era globalisasi ini juga semakin banyak peluang dan tantangan untuk  pemilihan dan penentuan karir, jika terjadi kesalahan dalam pemilihan dan pemutusan karir, maka karir yang akan diperoleh pun tidak sesuai yangdiharapkan. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling karir perlu digalakkan kembali mengingat peluang dan tantangan yang akan dihadapi peserta didik nantinya.
Bimbingan dan konseling karir kadang-kadang dimaknai sama dengan konseling pekerjaan, sehingga dalam pemberian layanan bimbingan konseling karir sering terbatas pada aspek-aspek teknis yang berhubungan dengan seleksidan penempatan karyawan.
Konseling karir sifatnya sangat kompleks, dan kompleksitas konseling karir tidak hanya berkaitan dengan seleksi dan penempatan, akan tetapi menyangkut karakteristik dan pribadi individu beserta kondisi lingkungan yang senantiasa keberadaannya beriringan denga kehidupan manusia
Materi dalam kuliah Praktik BK karir ini difokuskan pada pembuatan program kerja, silabus dan satuan layanan khususnya dalam bidang karir. Setelah semuanya terselesaikan barulah masing-masing individu mempraktikkan dari satlan yang telah dibuat sesuai dengan layanan yang diperolah.
Oleh karena itu, mata kuliah praktek BK karir ini perlu diikuti oleh calon pembimbing atau petugas BK, sehingga tidak hanya teori yang dipelajari namun dalam prakteknya calon pembimbing atau petugas BK perlu mempelajarinya.

B.     Tujuan Bimbingan Karir
     
      Secara rinci tujuan dari bimbingan karir tersebut ialah membantu para siswa agar :
1)      Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya.
2)      Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan yang ada dalam masyarakat.
3)      Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depan.
4)      Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
5)      Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karir dan kehidupan yang serasi, yang sesuai (Depdikbub, Petunjuk Pelaksanaan bimbingan Karir,1985).

Dari uraian diatas nampak bahwa bimbingan karir merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami diri memahami apa yang ada dalam diri sendiri dengan baik, dan dipihak lain untuk mengetahui dengan baik pekerjaan apa saja yang ada, persyaratan yang ada dalam pekerjaan itu.          

C. Kerangka Kerja
Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah, yaitu secara umum bertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan pengarahan diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun suatu program Bimbingan Karir yang di rencanakan dengan matang.
Dengan demikian penyusunan program layanan Bimbingan Karir di Sekolah memegang peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah.
Penyusunan suatu program Bimbingan Karir di Sekolah hendaknya didasarkan pada beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:
1)      Program Bimbingan Karir hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan terintegrasi.
2)      Program Bimbingan Karir hendaknya disusun dengan melibatkan siswa dalam proses perkembangannya.
3)      Program Bimbingan Karir hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan tentang kesempatan kerja yang ada dalam lingkungan serta dalam dunia kerja yang menjadi cita-cita para siswa.
4)      Program Bimbingan Karir hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa secara totalitas. Dengan demikian para siswa akan memiliki kemampuan untuk mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan diri serta nilai-nilai hidupyang dicita-citakannya.
5)      Program Bimbingan Karir hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa.


D. Tempat dan waktu
Selama menelusuri kehidupan, beberapa orang memiliki pilihan atau kesempatan untuk memilih dari pada yang lain. Contoh, diantara siswa memiliki beberapa pilihan untuk memilih seperti jurusan, jenis pekerjaan, serta bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tapi bukan berarti pilihan-pilihan tersebut akan dapat dipenuhi tanpa ada dasar yang memotivasi diri dalam diri siswa itu sendiri.
Sehubungan dengan hal ini maka sangat tepatlah tujuan dilaksanakan Bimbingan Karir di Sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengarahkan cita-cita para siswa.
1.      Tempat
            Tempat pelaksanaan  konseling karir ini di laksanakan di SMA N 8 MATARAM
2.      Waktu
Waktu penyelenggaraan praktikum konseling kakrir ini di dasarkan atas kesepakatan antara praktikan dan pihak sekolah melalui guru BK yaitu pada tanggal 10 januari 2013 dari jam 16:00 sampai 18:00 WITA










BAB II
             KERANGKA KONSEPTUAL KONSELING KARIR            

A.    Pengertian konseling karir
Banyak orang yang mengatakan bahwa bimbingan dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Pendapat tersebut dapat dikatakan benar jika ditinjau dari segi bahasa secara umum yaitu memberikan bantuan, namun memberikan bantuan bukanlah berarti bimbingan. Seperti salah satu contohnya adalah seorang guru membantu kesulitan anak dalam menjawab salah satu soal yang sedang dikerjakan siswa. Perlakuan guru tersebut dikatakan memberikan bantuan tetapi bukan merupakan bimbingan. Untuk lebih jelasnya dibawah ini beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli:

Menurut Slameto bahwa bimbingan adalah:  
“Proses memberikan bantuan kepada siswa agar ia sebagai pribadi memiliki pemahaman yang benar akan diri pribadinya dan akan dunia disekitarnya, mengambil keputusan untuk melangkah maju secara optimal dalam perkembangannya dan dapat menolong dirinya sendiri menghadapi serta memecahkan masalah-masalahnya, semuanya demi tercapainya penyesuaian yang sehat dan demi kemajuan dan kesejahteraan mentalnya”
Sedangkan Konseling diartikan:
“Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media : internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya”.

Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)
Menurut Herr bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.

B.     Ruang lingkup konseling karir

Kedudukan Mata Kuliah Praktik Bimbingan dan Konseling karir dalam Kerangka Kompetesi BK pada dasarnya yaitu untuk memahami secara mendalam klien yang hendak dilayani yaitu dengan menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas, kebebasan memilih, dan mengedepankan kemaslahatan klien dalam konteks kemaslahatan umum.
a.       Mengaplikasikan pandangan positif dan dinamis tentang manusia sebagai makhluk spiritual, bermoral, sosial, individual, dan berpotensi;
b.      Menghargai dan mengembangkan potensi positif individu pada umumnya dan klien pada khususnya;
c.       Peduli terhadap kemaslahatan manusia pada umumnya dan klien pada khususnya;
d.      Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan hak asasinya;
e.       Toleran terhadap permsalahan klien, dan
f.       Bersikap demokratis
      Selain itu terdapat salah satu kompetensi yang harus dipenuhi oleh konselor adalah pola umum perbuatan pembimbing-klien dalam wujud hubungan bantuan tentang karir klien untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah klien atau siswa jika bersetting sekolah.
Pembimbing menjalankan hubungan bantuan dengan klien dalam artian bahwa ia bersedia dan berupaya menciptakan sistem lingkungan yang kondusif atau yang memfasilitasi perkembangan klien untuk :
a.       Memahami dan menilai dirinya, terutama yang menyangkut potensi dasar (bakat, minat, sikap, kecakapan dan cita-cita);
b.      Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada diri dan masyarakatnya;
c.       Mengetahui lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan potensi dirinya serta jenis-jenis pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk suatu bidang tertentu;
d.      Menemukan dan dapat mengatasi hambatan-hambatan yang disebabkan oleh faktor diri dan lingkungannya; dan
e.       Merencanakan masa depan karir dirinya.

Oleh karena itu, maka mata kuliah ini memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pencapaian kompetensi petugas BK .
BAB III
PENYUSUNAN PROGRAM KONSELING KARIER

A.    Persiapan konselor
Supaya kegiatan peraktik berjalan lancar banyak persiapan yang harus kita siapkan diantaranya :
1.      Persiapan akademik
Persiapan akademik  adalah persiapan praktikan untuk mempelajari seperti apa karir itu dan pengembangannya serta solusi yang menyangkut dari semua aspek tentang dalam konsep bimbingan karir. Adapun konsep yang disiapkan oleh praktikan yaitu meliputi : Persiapan materi yang akan di sampaikan, berlatih cara menyampaikan materi dan menyiapkan out bound yang menarik.
2.      Persiapan administrasi
Persiapan administrasi disini yaitu :
a.       mengurus surat ijin praktik sesuai lokasi yang telah di tentukan
b.      merencanakan secara rinci materi konsep sesuai kebutuhan siswa
c.       membagi tugas dan menyusun jadwal kegiatan yang telah di siapkan
d.      menjelaskan maksud dan tujuan dari setiap program yang di sampaikan kepada siswa.
3.      Persiapan fisik dan psikis
a.       Menjaga kesehatan dengan istirahat yang cukup dan makan yang teratur supaya tubuh selalu fit
b.      Mentaati setiap peraturan dan kode etik konseling.






B.     Penetapan Tujuan Konseling Karir

1.      Membantu siswa dalam memahami diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan.
2.      Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri.
3.      Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya terhadap dinia kerja.
4.      Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam memilih lapangan pekerjaan dalam persiapan memasukinya.
5.      Siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir agar mampu mengambil keputusan jabatan yang sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja.
6.      Siswa dapat menguasai keterampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama dalam kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan sebagainya.


C.  Penetapan sasaran konseling karir
Secara umum tujuan diadakannya layanan bimbingan karir di SMK N 8 MATARAM antara laian adalah sebagai berikut :
1.      Agar siswa memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan
2.      Agar siswa memiliki pengetahuan mengenai dunuia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir.
3.      Agar siswa memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4.      Agar siswa memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuam menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
5.      Agar siswa memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prosfek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6.      Agar siswa memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
7.      Agar siswa dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecendrungan arah karir.
8.      Apabila seseorang siswa bercita-cita seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan.tersebut.

D.  Penetapan Waktu Dan Lokasi
1.      Waktu
Waktu penyelenggaraan praktikum konseling kakrir ini di dasarkan atas kesepakatan antara praktikan dan pihak sekolah melalui guru BK yaitu pada tanggal 10 januari 2013 dari jam 16:00 sampai 18:00 WITA
2.      Tempat
Tempat pelaksanaan  konseling karir ini di laksanakan di SMA N 8 MATARAM
E.     Penyusunan program
           Dalam pemenuhan tugas Praktek BK Karir tugas pertama yang diberikan yaitu membuat program kerja. Dalam mata kuliah praktik BK karir ini, karena kita sebagai mahasiswa sifatnya yang masih belajar, maka pembuatan program kerja ini disusun berdasarkan apa yag kita ketahui dan yang kita bisa sesuai dengan penjelasan dari dosen. Akan tetapi kita juga berusaha dari program kerja yang kita buat ini hasilnya seperti apa yang diharapkan dosen mata kuliah praktik BK karir umumnya dan dosen mata pengampu mata kuliah praktik BK karir ini khususnya. Dalam praktik BK karir ini, layanan yang disimulasikan hanya lima program, meliputi seminar materi tentang (bakat dan minat), bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan konseling individu.
Sesuai dengan pembagian kelompok dimana kelompok kami menyampaikan materi kami di SMA N 8 MATARAM yang bertema “Bakat Dan Minat” Materi ini diperuntukkan untuk siswa kelas X SMK semester 2 dengan alokasi waktu 1 kali pertemuan selama 45 menit. Strategi layanan yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi dengan memfokuskan pada keaktifan siswa sepenuhnya dalam pemberian materi, artinya konselor memberikan pertanyaan dari materi yang disampaikan kepada beberapa siswa, kemudian kesimpulan dari jawaban-jawaban para siswa itulah yang digunakan. Jadi dalam layanan bimbingan kelompok siswa yang dituntut untuk aktif dan memberikan jawaban-jawaban sesuai dengan materi, kemudian mengakhiri kegiatan dengan memberikan training out bound.
















BAB IV
IMPLEMENTASI PROGRAM KONSELING KARIR

A.    Hasil Asessment Kebutuhan siswa
           Berdasarkan hasil pengolahan data (need asesment) pada siswa di SMA N 8  MATARAM adalah sebagian besar dari siswa kelas X belum bisa mengembangkan bakat dan minat yang ada pada dirinya secara optimal, sehingga kebanyakan dari mereka mencoba-coba ke hal-hal yang arahnya negatif.
Maka dari itu untuk menangani hal seperti itu dneggan adanya pemahaman tentang bakat dan minat yang tepat semoga dapat memberikan gambaran tentang menyalurkan bakat para siswa supaya dapat memahami dirinya dan memprsiapkan diri dalam dunia sekolah menuju dunia kerja.
B.     Program Pengembangan Dan Pembinaan siswa melalui seminar
1.      Rasional
Dari hasil data yang kami peroleh menunjukkan bahwa pada diri siswa belum bisa mengenal bakat yang di miliki, jadi dengan materi yang telah kami persiapkan semoga dapat memberikan gambaran/motivasi terhadap pandangan siswa terhadap pengembangan bakat dan minat.
2.      Tujuan
Adapun tujuan pememberian seminar bimbingan karier di sekolah adalah membantu siswa agar memperoleh pemahaman diri dan pengarahan dalam proses mempersiapkan diri untuk bekerja dan berguna kelak dalam masyarakat
3.      Materi
Materi yang di sampaikan yaitu tentang pengembangan bakat dan minat kemudian di lanjutukan dengan materi hiburan.
4.      Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah semua siswa yang ada pada SMA N 8 MATARAM


5.      Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan ini tidak lain hasil kerja sama kami dengan dosen bpengampu mata kuliah dengan pihak sekolah.

6.      Tempat dan waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal  : kamis 10 januari 2013
Waktu           : 14:00 – 16:00 WITA
Tempat         : SMK N 8 MATARAM


C.    Program Rekreasi, Rileksasi, Dan Out Bond
1.      Rasional
Program out bond disini bukan hanya untuk di jadikan permainan semata tapi dapat juga dipakai untuk melatih sejauh mana kemampuan siswa dapat menerima materi yang di sampaikan dan juga dapat menjadi kesan tersendiri bagi siswa.
2.      Tujuan
Adapun disini tujuan dari program out bond sebagai alat hiburan tapi juga lebih sesuai dengan jenis permainannya.
3.      Jenis permainan
           Adapun jenis permainan diantaranya :
a.       Membuat lingkaran
b.      Bernyanyi bersama
c.       Tikus dan kucing
d.      Bom bola
e.        
4.      Sasaran
Sasaran dari program out bond di sini adalah semua siswa di SMA N 8 MATARAM
5.      Tempat dan waktu
 Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal  : kamis 10 januari 2013
Waktu           : 15:00 – 15:30 WITA
Tempat         : halaman SMK N 8 MATARAM

D.    Pelayanan konseling
1.    Layanan Bimbingan  kelompok
pemberian layanan bimbingan kelompok seharusnya siswa yang berperan aktif, dan konselor hanya sebagai fasilitator saja, jadi konselor tidak seharusnya menjelaskan panjang lebar tentang materi yang disampaikan, tetapi hanya menjelaskan sedikit saja, jadi materi dalam bimbingan kelompok ini merupakan hasil diskusi dan kesimpulan dari jawaban para siswa. Dari penjelasan ini membuat saya lebih paham tentang cara pemberian layanan bimbingan kelompok, karena pemahaman saya selama ini bukan seperti itu, sehingga pada saat saya mensimulasikan itu, asisten dosen bias memakluminya karena ternyata apa yang saya pahami berbeda dari yang seharusnya.
2.      Layanan konseling kelompok
           Kegiatan konseling kelompok memiliki beberapa tahap yang antara satu tahap dengan tahap yang lainnya bersifat kontinu, sehingga tak bisa dihilangkan keberadaannya. Menurut Sitti Hartinah (2009) kegiatan konseling kelompok ini pada umumnya terdiri atas empat tahap perkembangan, yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap pelaksanaan kegiatan, dan penghakhiran.
Dengan konseling kelompok akan terbentuk dinamika kelompok yang diharapkan dari kegiatan ini adalah kepedulian antara anggota kelompok, kerjasama dan mengentaskan masalah dengan solusi dan saran dari anggota kelompok.
3.      Layanan konseling perorangan
Konseling perorangan biasanya siswa sulit untuk mengungkapkan masalah nya tapi dengan sedikit masukan dan yehnik untuk mengambil hati siswa, agar merasa nyaman dan mau terbuka dengan masalah yang di hadapinya. Dalam suasana seperti itu, ibaratnya konseli sedang berkaca. Melalui “kaca” itu konseli memahami kondisi diri sendiri dan lingkungannya serta permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta kemungkinan upaya untuk mengatasi masalahnya itu. Hasil “berkaca” itu mengarahkan dan menggerakkan konseli untuk segera dan secermat mungkin melakukan tindakan pengentasan atas kekurangan dan kelemahan yang ada pada dirinya. Menciptakan suasana “berkaca” dan membawa konseli ke hadapan kaca sehingga konseli memahami kondisi diri dan mengupayakan perbaikan bagi dirinya























BAB V
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Praktikum bimbingan dan konseling karir merupakan salah satu mata kuliah praktek yang dimana dalam perkuliahan ini diadakan praktek yaitu dengan praktek secara nyata layaknya di sekolah-sekolah. Praktik bimbingan dan konseling karir ini merupakan salah satu praktik yang penting untuk dikuasai oleh calon konselor. Dalam menjalankan tugasnya, konselor menengah menghadapi siswa yang datang kepadanya yang sedang menghadapi keraguan, ketidakpastian, keprihatinan, kerisauan, kegalauan pikiran, bahkan mungkin kecemasan atau pertentangan batin atau pendek kata sedang mengalami masalah berkenaan dengan pekerjaan yang dipikirkan atau dipertimbangkan kelak setelah sekolah.
Cara atau pendekatan bantuan apapun yang akan ditempuhnya, konselor perlu modal dasar demi keberhasilan bantuannya. Modal itu berupa pamehaman atau konsep tentang proses bantuan dan tentang klien yang dibantunya. Klien yang dimaksud adalah klien selaku individu, selaku pribadi yang utuh dan khas dirinya sendiri, klien yang sedang berkembang dan sedang memikirkan pekerjaan. Khasanah teori dan praktik yang dikuasai dan dipahami konselor tentang bagaimana pengembangan karir orang, dan bagaimana orang itu memilih pekerjaan, akan memperoleh pemahaman yang dimaksud.
Dalam praktikum ini, praktik yang pertama dilakukan adalah dengan penyusunan Program Kerja sesuai dengan pembagiannya masing-masing. Dalam praktikum kali ini langkah awal yang dilakukan adalah menyusun program kerja untuk Sekolah Menengah Pertama. Setelah pembuatan program kerja kemudian menyusun silabus dari program kerja itu. Dari penyusunan silabus itu kemudian menyusun satlan sesuai dengan bidang layanan. Dalam praktikum ini saya mendapatkan dan menyusun satuan layanan untuk bidang layanan bimbingan kelompok.


B.     SARAN
Karena pentingnya mempelajari bimbingan dan konseing karir bagi calon konselor, maka diharapkan mata kuliah ini diberikan pada setiap calon konselor atau mahasiswa Bimbingan dan Konseling di setiap perguruan tinggi dengan baik secara keseluruhan, baik dalam hal fasilitas praktek maupun materi yang diberikan.
Sehingga apabila calon konselor dapat menerapkan materi ini dengan baik pada prakteknya, diharapkan kelak konselor dapat memahami individu dalam hal karir khususnya yang dapat ditangani dengan baik pula dan salah satunya melalui bimbingan dan konseling karir ini.























DAFTAR PUSTAKA

Hikmawati,Penti. Bimbingan Konseling. Jakarta : Rajawali Pres2.

Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan Konseling. Jakarta : Rajawali Pres3.



Drs. DEWA KETUT SUKARDI. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta,2002.6.

http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-asas-dan-tujuan-bimbingan.htmlDiposkan olehAliya Sofyanidi02:46 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar